Tulisan ini saya buat karena miris melihat
keadaan ikhwan sekarang yang tidak "semilitan" dahulu. Semoga tulisan
kali ini mendapat taufiq dari ALLAH subhanahu wa ta'ala dan dijauhkan dari
bisikan syaithon laknatullah.
Ikhwan kok cemen, pernyataan ini saya lontarkan untuk mengingatkan kepada orang yang mengaku dirinya sebagai "ikhwan" agar kembali meluruskan niat dan bersemangat dalam berdakwah. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini, beberapa kasus saya temukan ikhwan yang bermalas-malasan dalam mengikuti agenda baik itu agenda ibadah seperti kajian, halaqoh, dll maupun agenda jama'ah seperti dauroh, syuro dll. Alasan yang mereka lontarkan pun terkesan "syar'i yang dipaksakan", misalnya tidak enak badan, hujan, ada agenda yang tidak jelas dan beribu alasan lain yang sebenarnya masih bisa di batalkan. Padahal, jika kita mengingat kembali semangat para ikhwan dahulu yang dalam kondisi sakit dan didera hujan pun masih tetap semangat dalam menuntut ilmu. Hal ini didasarkan pada firman ALLAH subhanahu wa ta'ala,
"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan ALLAH. Yang demikian itu adalah lebih baik jika kamu mengetahui." [1]
Bahkan luar biasanya para ikhwan dahulu lebih menyukai menuntut ilmu dalam keadaan yang bersusah payah daripada banyak kemudahan, karena imbalan yang akan ALLAH berikan akan jauh berbeda pada hamba-NYA yang bersusah payah dengan yang bermudah ria dalam rangka bertaqarrub kepada ALLAH.
Oleh karena itu wahai saudaraku yang aku cintai karena ALLAH, tidak malukah kalian kepada para pendahulu kita? Apa yang akan mereka rasakan ketika amanah dakwah yang mereka wariskan ternyata diemban oleh ikhwan-ikhwan yang cemen. Padahal ALLAH telah melebihkan kalian wahai pemuda dari golongan lain, sesuai dengan firman-NYA,
"ALLAH-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudia DIA menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian DIA menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. DIA menciptakan apa yang DIA kehendaki. Dan DIA Maha Mengetahui, Maha Kuasa." [2]
Oleh karena itu wahai ikwah, kobarkan kembali semangat antum semua. Jadilah pribadi ikhwan yang kuat jasmani dan rohaninya, karena pada dasarnya ikhwan yang memiliki fisik dan mental yang kuat akan ALLAH lebihkan jika dibandingkan ikhwan yang lemah apalagi ikhwan yang melemahkan potensi dirinya, sesuai dengan sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam,
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh ALLAH daripada mukmin yang lemah. Namun masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada ALLAH, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain." Akan tetapi katakanlah, "ALLAH telah mentakdirkannya, dan apa yang DIA kehendaki DIAPerbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan." [3]
Diakhir tulisan ini saya kembali mengajak kepada antum semua yang mengaku ikhwan terutama diri saya pribadi untuk kembali membakar semangat jihad kita, karena jika bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan dakwah yang mulia ini. Ingat, menang kalahnya dakwah yang kita perjuangkan tergantung dari kehendak ALLAH subhanahu wa ta'ala, dan tidak mungkin ALLAH mau memenangkan dakwah sedangkan para penyeru-NYA adalah kumpulan "orang-orang yang cemen". Maka dari itu ikhwah fillah, mari bersama kita buktikan bahwa kita layak menjadi generasi terbaik seperti yang ALLAH firmankan,
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq." [4]
Semoga bermanfaat, jika ada yang keliru silahkan dikoreksi
Wallahu a'lam
Penulis: Ibnu Thalib bin Ahmad Hasan
Catatan Kaki:
[1]. QS. At-Taubah [9]: 41
[2]. QS. Ar-Rum [30]: 54
[3]. HR. Muslim didalam Kitab al-Qadar, bab. Iman lil-Qadari wal-Idz’aan lahu
[4]. QS. Ali-Imran [3]: 110
Ikhwan kok cemen, pernyataan ini saya lontarkan untuk mengingatkan kepada orang yang mengaku dirinya sebagai "ikhwan" agar kembali meluruskan niat dan bersemangat dalam berdakwah. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini, beberapa kasus saya temukan ikhwan yang bermalas-malasan dalam mengikuti agenda baik itu agenda ibadah seperti kajian, halaqoh, dll maupun agenda jama'ah seperti dauroh, syuro dll. Alasan yang mereka lontarkan pun terkesan "syar'i yang dipaksakan", misalnya tidak enak badan, hujan, ada agenda yang tidak jelas dan beribu alasan lain yang sebenarnya masih bisa di batalkan. Padahal, jika kita mengingat kembali semangat para ikhwan dahulu yang dalam kondisi sakit dan didera hujan pun masih tetap semangat dalam menuntut ilmu. Hal ini didasarkan pada firman ALLAH subhanahu wa ta'ala,
"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan ALLAH. Yang demikian itu adalah lebih baik jika kamu mengetahui." [1]
Bahkan luar biasanya para ikhwan dahulu lebih menyukai menuntut ilmu dalam keadaan yang bersusah payah daripada banyak kemudahan, karena imbalan yang akan ALLAH berikan akan jauh berbeda pada hamba-NYA yang bersusah payah dengan yang bermudah ria dalam rangka bertaqarrub kepada ALLAH.
Oleh karena itu wahai saudaraku yang aku cintai karena ALLAH, tidak malukah kalian kepada para pendahulu kita? Apa yang akan mereka rasakan ketika amanah dakwah yang mereka wariskan ternyata diemban oleh ikhwan-ikhwan yang cemen. Padahal ALLAH telah melebihkan kalian wahai pemuda dari golongan lain, sesuai dengan firman-NYA,
"ALLAH-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudia DIA menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian DIA menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. DIA menciptakan apa yang DIA kehendaki. Dan DIA Maha Mengetahui, Maha Kuasa." [2]
Oleh karena itu wahai ikwah, kobarkan kembali semangat antum semua. Jadilah pribadi ikhwan yang kuat jasmani dan rohaninya, karena pada dasarnya ikhwan yang memiliki fisik dan mental yang kuat akan ALLAH lebihkan jika dibandingkan ikhwan yang lemah apalagi ikhwan yang melemahkan potensi dirinya, sesuai dengan sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam,
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh ALLAH daripada mukmin yang lemah. Namun masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada ALLAH, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain." Akan tetapi katakanlah, "ALLAH telah mentakdirkannya, dan apa yang DIA kehendaki DIAPerbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan." [3]
Diakhir tulisan ini saya kembali mengajak kepada antum semua yang mengaku ikhwan terutama diri saya pribadi untuk kembali membakar semangat jihad kita, karena jika bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan dakwah yang mulia ini. Ingat, menang kalahnya dakwah yang kita perjuangkan tergantung dari kehendak ALLAH subhanahu wa ta'ala, dan tidak mungkin ALLAH mau memenangkan dakwah sedangkan para penyeru-NYA adalah kumpulan "orang-orang yang cemen". Maka dari itu ikhwah fillah, mari bersama kita buktikan bahwa kita layak menjadi generasi terbaik seperti yang ALLAH firmankan,
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq." [4]
Semoga bermanfaat, jika ada yang keliru silahkan dikoreksi
Wallahu a'lam
Penulis: Ibnu Thalib bin Ahmad Hasan
Catatan Kaki:
[1]. QS. At-Taubah [9]: 41
[2]. QS. Ar-Rum [30]: 54
[3]. HR. Muslim didalam Kitab al-Qadar, bab. Iman lil-Qadari wal-Idz’aan lahu
[4]. QS. Ali-Imran [3]: 110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar