بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
----------------------------
Alhamdulillah akhirnya buka blog again setalah sekian lama tak pernah ku jamah. Hehe.. Dan sekarang sudah enak, bisa ngeblog pake smartphone :D
Waktu mau buka blog rencana mau mosting tentang jodoh, ternyata ada tulisanku sebelumnya jg tentang jodoh tapi belum ku publish.
Tulisanku kali ini terinspirasi dari obrolanku dengan murabbiahku beberapa hari yang lalu. Kami saling sharing tentang tipe-tipe keluarga, termasuk keluarga kami. Ternyata berkeluarga itu tak seindah yang kukira, pasti ada kala pasang surut. Namun setiap keluarga pasti memiliki nilai plusnya sendiri :)
Obrolan yang sangat membuatku tertarik adalah tentang rumah tangga mereka yang hampir 2 tahun iji. Dari mulai proses ta'aruf hingga sekarang, yang awalnya masih belum bisa memenegemen diri (memisahkan urusan pekerjaan dengan pribadi) sampai sekarang yang masih tetep suka nonton film bareng sambil ngakak bahkan mewek bareng. Hihi
Yang buat aku geli juga itu istilah "urun nggo tuku bawang" itu kalimat kiasan bahwa pihak laki-laki mau membantu biaya resepsi pernikahan, karena adat di jawa itu yang menanggung biaya pestas pernikahan adalah pihak perempuan.
Yah pada awalnya murabbiahku sedikit kecewa karena perbedaan prinsip, yang satu akhwat militan yang mengutamakan dakwah atau urusan umat, yang satunya ikhwan yang rada melankolis. Alhasil nangis deh waktu ditinggal kajian, ya maklum juga sih cos ikhwannya kerjaannya padet banget jadi waktu libur pengennya berduaan sama istri. *aiiih bikin envy >_<
Namun disisi lain, ikhwannya adalah orang yang paling dipercaya sama keluarganya. Semua anggota keluarga curhatnya sama dia. Bisa dibilang inilah kelebihan yang sangat jarang ditemukan pada ikhwan-ikhwan yang lain. Cos banyak juga ikhwan yang kaku banget sama istrinya, apa mungkin karena menganggap akhwat itu "makhluk asing" kali yaa? -,- atau bisa juga muamalahnya sama ibu atau saudara perempuannya kurang harmonis, sehingga menyebabkan kurang pekanya ikhwan pada sang istri. Wallahu'alam..
Yah begitulah wanita sukanya berbelok-belok jika ingin mengutarakan keinginannya. Hehe
Hmmm, mereka berdua pasangan yang saling melengkapi satu sama lain dan murabbiahku sangat bersyukur dapat suami yang menyenangkan seperti itu. Kalau suamiku gimana yaa??? Termasuk tipe yang mana?? Bisa ga ya jadi spirit booster, saingan ibadah, imam yang baik bagiku? Gimana keluargaku nanti??
Jadi teringat sama seseorang di kereta. Kalau berkaca sama beliau rasanya malu banget, mendambakan suami yang taat namun diri sendiri belum bisa sepenuhnya taat :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar