بسم الله الله الرحمن الرحيم
Dua orang kakak beradik memiliki karakter yg sangat bersebrangan. Sang kakak setiap hari selalu bermaksiat. Hampir tiap malam ia menghabiskan malamnya dengan berjudi, berzina, serta minum-minuman keras di sebuah diskotik. Bertahun-tahun uang hasil kerja kerasnya di siang hari ia habiskan untuk berfoya-foya di malam hari, begitu seterusnya. Sedangkan sang adik adalah seorang ahli ibadah. Tak pernah luput shalat berjamaahnya. Puasa senin kamisnya tak pernah bolong. Ia isi malam-malamnya dengan zikir, membaca Al-Qur'an, serta tahajud. Ia gemar menghadiri majelis taklim. Bertahun-tahun ia melakukan aktivitas itu dengan rutin.
Hingga suatu malam, sang kakak karena kecapean kerja, akhirnya memutuskan untuk libur, tidak pergi ke diskotik. Ia memutuskan untuk beristirahat di rumah. Di tengah malam ia terjaga, keluar dari kamar mandi menuju toilet, tak sengaja ia lihat adiknya shalat. Tanpa sepengetahuan adiknya, ia pun mengamati beberapa lama. Dilihatnya adiknya yg sedang shalat, lalu membaca Al-Qur'an, kemudian shalat lagi. Hati sang kakak terketuk. Ia berpikir, "Ya Allah, aku tiap malam menghabiskan waktuku hanya untuk memuaskan nafsu-nafsu sesaatku. Sementara adikku menghabiskan malamnya dengan ibadah-ibadah yg sekalipun tak pernah kulakukan." Esoknya sang kakak terbesit keinginan yg kuat untuk menyudahi kebiasaan buruknya. Ia memutuskan untuk mendatangi majelis taklim untuk menimba ilmu-ilmu agama yg selama ini ia tinggalkan.
Sementara sang adik justru berpikiran sebaliknya. Sang adik malah berpikir lain, "Tiap malam kuhabiskan waktuku untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan kakak tiap malam bersenang-senang di diskotik. Ah, sekali-kali takapalah kucoba beristirahat dari ibadah. Untuk malam ini saja aku ingin menikmati bagaimana rasanya dunia malam." Akhirnya, malam itu sang adik memutuskan untuk pergi ke diskotik.
Secara mengejutkan, malam itu tiba-tiba terjadi gempa dengan kekuatan besar. Bangunan kebanyakan roboh & rata dengan tanah. Esoknya saat petugas melakukan evakuasi, sang kakak beradik ditemukan di tempat berbeda. Sang kakak meninggal dengan Al-Qur'an di tangannya. Sedangkan sang adik, maninggal tak berbusana di dalam diskotik bersama seorang pelacur. Naudzubillah.
(Sumber: buku HIDUP SEKALI, BERARTI, LALU MATI karya A. Rifai Rif'an)
----------------------------------------------------------------------------------
Ibroh/hikmah yg bisa kita ambil dari kisah diatas yaitu
1. Kita tak pernah tau kapan malaikat Izrail akan datang menjemput kita. Maka dari itu, alangkah baiknya kita mengisi setiap detik kehidupan kita dengan amalan-amalan kebaikan. Ketika terbesit untuk melakukan maksiat, INGAT "bagaimana jika malaikat Izrail menjemput ketika kita sedang bermaksiat?" Kalau kata bunda Darosy, 'mati konyol'.
2. Kita tak berhak menjudge orang tidak baik atau buruk, apalagi kafir. Jangan pula meremehkan orang lain. Bersikap ahsan, berprasangkan baiklah kepada siapapun; karena kita tak pernah tau akhir dari kehidupan seseorang di dunia ini akan dibuat Allah seperti apa.
Wallahu'alam bishwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar